Jumat, 19 Agustus 2011

Menafsirkan Laporan Keuangan (Bag.2): Balance Sheet

Setelah membahas mengenai income statement, mari kita beranjak ke balance sheet. Mari kita lihat balance sheet APOL:

Cash & Short Term Investment
Cash & short term investment (selanjutnya kita sebut cash untuk memudahkan) merupakan aset yang paling likuid. Cash merupakan cara tercepat untuk membayar biaya operasional harian. Oleh karena perkembangan jumlah cash dari waktu ke waktu harus kita perhatikan. Cash yang terus menurun merupakan indikasi adanya kesulitan likuiditas. Perusahaan yang bagus biasanya memiliki cadangan cash yang cukup besar. Dengan cash ini selain untuk menutup biaya operasional, perusahaan juga bisa membayarkan dividen ataupun membiayai capex. Terkadang apabila cash berlebih, perusahaan meletakkannya pada instrumen investasi jangka pendek (short term investment) yang relatif tetap likuid. Jika kita membagi jumlah cash dengan jumlah saham beredar, kita akan mendapatkan porsi harga saham yang bersifat likuid.

Terlihat bahwa posisi cash APOL turun cukup tajam pada tahun 2009. Hal ini menjadi warning sign bagi kita untuk menyelidiki lebih lanjut agar mengetahui apa yang terjadi.
Account Receivable
Pada balance sheet APOL di atas, seluruh receivable dijadikan satu menjadi total receivables. Hal tersebut tidak menjadi masalah. Perubahan account receivable seharusnya sebanding dengan perubahan revenue. Akan menjadi masalah apabila account receivable meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan revenue, hal tersebut menandakan bahwa perusahaan mengalami kesulitan untuk menagih ke pelanggannya. Pada tahun 2008, receivables APOL mengalami peningkatan 100% sementara revenue-nya hanya naik 60%, bukan hal yang bagus.
Pada perusahaan retail, account receivable biasanya kecil karena konsumennya membayar kontan. Lain halnya dengan perusahaan yang konsumennya institusi seperti perusahaan ala berat. Biasanya kliennya memiliki jangka waktu pembayaran tertentu sehingga nilai account receivable lumayan besar.
Inventory
Tidak banyak yang dapat diceritakan oleh balance sheet APOL karena bisnisnya adalah jasa shipping yang sedikit memiliki inventory.
Inventory adalah barang dagangan. Jika inventory terus membengkak ada kemungkinan barang yang dijual tidak laku. Hal tersebut tidak akan menjadi masalah untuk industri tertentu seperti pertambangan namun akan menjadi masalah untuk perusahaan yang memproduksi makanan atau minuman karena memiliki masa kadaluarsa.
Property, Plant & Equipment (PPE)
PPE merupakan aset yang tidak likuid. Gedung, kendaraan, dan peralatan produksi nilainya akan terus menurun dan harus digantikan ataupun memerlukan perawatan. Khusus untuk tanah tidak akan disusutkan. PPE ini menjadi objek yang cukup penting untuk dinilai saat perusahaan akan dilikuidasi.
Liabilities & Equity
Liabilities merupakan kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan. Bersama-sama dengan equity, liabilities merupakan sumber pendanaan perusahaan. Dana yang diperoleh akan diinvestasikan oleh perusahaan dan tertuang dalam bentuk aset yang dimiliki.
Hal terpenting yang perlu diketahui adalah komposisi liabilities dan equity. Perbandingan kita sebut dengan debt to equity ratio (DER). Debt/utang tidaklah gratis dan kita harus membayar kembali pokok dan bunganya. Semakin besar DER maka semakin besar bunga yang harus kita bayarkan. Hal ini akan menjadi masalah saat revenue anjlok. DER APOL cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 DER nya mencapai 8x dan ini sangat berbahaya. Umumnya DER perusahaan memiliki DER kurang dari 2x. Saya menyukai perusahaan dengan DER kurang dari satu.
Utang sendiri tidak menjadi masalah asalkan perusahaan memiliki revenue yang cukup besar untuk dapat melunasinya. Apabila tidak, utang akan menghancurkan jalannya suatu bisnis.
Equity merupakan selisih dari assets dan liabilities dan merupakan hak pemegang saham. Sebagai investor, kita tentu menginginkan nilai equity yang terus meningkat. Peningkatan equity yang sehat bersumber dari tumbuhnya laba bersih yang menandakan bahwa bisnisnya menguntungkan.
Demikian adalah penjelasan singkat mengenai balance sheet. Kita akan membahas bagian terakhir laporan keuangan yaitu cash flow statement pada artikel berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar